Jumat, 22 Maret 2013

Kali Besar


De Groote Rivier

Secara harfiah artinya kali yang besar. Kali ini mengalir lurus dari selatan ke utara, diapit oleh Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Kali Besar Timur. Bagian paling utara berbatasan dengan Jembatan Kota Intan (hoendenpassarbrug). Sebelah selatan berujung pada hospitaalsbrug, jembatan yang menghubungkan Jalan Bank dan Jalan Telepon Kota atau Jalan Roa Malaka. Disebut hospitaalbrug, karena di situ pernah didirikan rumah sakit dalam benteng (yang kini menjadi gedung eks Bank Dagang Negara).

Dahulu Kali Besar, meliputi seluruh muara Ciliwung mulai dari Pelabuhan Sunda Kelapa, hingga Weltreveden dan merupakan pusat pemerintahan Pangeran Jayakarta. Pada tahun 1631, aliran Ciliwung yang semula berkelok-kelok, diluruskan membentuk sebuah kanal besar yang membagi Batavia menjadi dua bagian. Kanal ini lebarnya sekitar 85 meter, lebar penampangnya tidak simetris, karena sisi barat lebih muda usianya dari sisi timur.

Sampai tahun 1750, tepi-tepi Kali Besar tidak pernah tertutup, baik oleh kayu maupun batu. Sepanjang tepi terdapat bangsal dan dermaga untuk berlabuh. Juga diramikan oleh pasar, antara lain pasar sayuran, pasar beras, pasar ayam, pasar daging, pasar ikan dan pasar bambu. Bagian barat Kali Besar berdiam orang-orang Cina, Portugis dan orang rendahan. Sejak dibangunnya trem tahun 1875, kawasan ini menjadi sangat sibuk, apalagi pada tahun 1887 muncul pul trem listrik dan tahun 1907 trem ini menyambung relnya di Kali Besar Timur, namun tahun 1934 trem ke wilayah ini dihapus dan mulai tahun 1910 banyak bangunan tua dibongkar dan diganti.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar