De Groote Rivier
Secara
harfiah artinya kali yang besar. Kali ini mengalir lurus dari selatan ke utara,
diapit oleh Jalan Kali Besar Barat dan Jalan Kali Besar Timur. Bagian paling
utara berbatasan dengan Jembatan Kota Intan (hoendenpassarbrug). Sebelah
selatan berujung pada hospitaalsbrug, jembatan yang menghubungkan Jalan
Bank dan Jalan Telepon Kota atau Jalan Roa Malaka.
Disebut hospitaalbrug, karena di situ pernah didirikan rumah
sakit dalam benteng (yang kini menjadi gedung eks Bank Dagang Negara).
Dahulu
Kali Besar, meliputi seluruh muara Ciliwung mulai dari Pelabuhan Sunda Kelapa,
hingga Weltreveden dan merupakan pusat pemerintahan Pangeran
Jayakarta. Pada tahun 1631, aliran Ciliwung yang semula berkelok-kelok,
diluruskan membentuk sebuah kanal besar yang membagi Batavia menjadi dua
bagian. Kanal ini lebarnya sekitar 85 meter, lebar penampangnya tidak simetris,
karena sisi barat lebih muda usianya dari sisi timur.
Sampai
tahun 1750, tepi-tepi Kali Besar tidak pernah tertutup, baik oleh kayu maupun
batu. Sepanjang tepi terdapat bangsal dan dermaga untuk berlabuh. Juga
diramikan oleh pasar, antara lain pasar sayuran, pasar beras, pasar ayam, pasar
daging, pasar ikan dan pasar bambu. Bagian barat Kali Besar berdiam orang-orang
Cina, Portugis dan orang rendahan. Sejak dibangunnya trem tahun 1875, kawasan
ini menjadi sangat sibuk, apalagi pada tahun 1887 muncul pul trem listrik dan
tahun 1907 trem ini menyambung relnya di Kali Besar Timur, namun tahun 1934
trem ke wilayah ini dihapus dan mulai tahun 1910 banyak bangunan tua dibongkar
dan diganti.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar